PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM KURIKULUM MERDEKA (KEARIFAN LOKAL TRADISI KUE PLERET) SMPN 1 TARIk

Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil pelajar Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Dalam kegiatan projek profil ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.

untuk penguatan profil pelajar pancasila SMPN 1 Tarik mengangkat tema kearifan lokal dengan tradisi kue pleret.

Pernah mencicipi kue pleret? – Mungkin tak banyak orang yang tahu jajanan pleret yang populer di tahun 60-an. Saat ini, memang jarang dijumpai jajanan ini. Pleret merupakan jajanan tradisional khas dari Jawa. Memiliki citarasa yang manis dan legit dengan taburan kelapa parut di atasnya.

Pleret berbahan dasar tepung beras, gula, dan air. Dibutuhkan keterampilan khusus untuk membuatnya. Di era 60-an, pleret sering digunakan untuk ritual wiwit padi yang ditempatkan di tiap sudut sawah atau disajikan pada hari-hari tertentu, seperti acara pernikahan, khitan, dll. Di acara pernikahan, pleret dibentuk menjadi sepasang boneka kecil, laki-laki dan perempuan. Boneka itu dipakai sebagai lambang si pengantin dengan satu payung di atasnya. Ini dimaksudkan agar pengantin saling melindungi dan akan selalu bersama dalam suka dan duka hingga akhir hayat. Di beberapa daerah di Nganjuk, Jawa Timur, penggunaan pleret dalam acara pernikahan masih dapat dijumpai.

Selain itu, pleret juga biasa dipakai dalam acara Keleman yaitu upacara adat yang dilakukan oleh para petani ketika padinya sudah mulai berubah. Dalam ritual ini, pleret dibentuk seperti ulat dan diberi parutan kelapa di atasnya agar menyerupai ulat. Petani percaya bahwa pleret ulat tersebut akan menghindarkan tanaman mereka dari ulat seraya berharap hasil taninya lebih banyak. Namun, zaman semakin modern, para petani sudah mulai meninggalkan tradisi ini. Untuk itulah pengangkatan tema kearifan lokal ini bertujuan untuk mengangkat tradisi pada zaman dulu agar tidak lekang dikikis zaman.

Leave a Comment